Sunday, 20 November 2016

Sambutan Wisudawan Akademi Manajemen Putra Jaya Yogyakarta Th. 2016

Yth.     Bapak Koordinator Kopertis Wilayah V Yogyakarta,
Yth.     Bapak Ketua Yayasan Mitra Global Yogyakarta,
Yth.     Bapak Direktur Akademi Manajemen Putra Jaya beserta jajarannya,
Yth.     Bapak Ketua IKA AMPJ Yogyakarta
Yth.     Para dosen beserta jajaran Staf Akademi Manajemen Putra Jaya,
Yth.     Orangtua wali wisudawan/wisudawati, keluarga, tamu undangan dan kepada teman-teman wisudawan/wisudawati yang saya banggakan dan adik-adik mahasiswa yang saya sayangi juga saya cintai.
Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Pertama –tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa selalu memberikan nikmat dan hidayahnya kepada kita semua, terutama nikmat kesehatan sehingga kita semua bisa berkumpul dan melaksanakan acara wisuda di hotel Gowongan Inn, ini dengan keadaan sehat wal’afiat.
Shalawat beserta salam semoga berlimpah kepada sang Baginda Rassul Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarganya, sahabatnya dan seluruh umat Islam yang ada di dunia dan termasuk kita semua di dalamnya. Amiiinnn.
Hadirin yang berbahagia,
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, masih tersimpan jelas dalam memory kepala saya, 13 Agustus 2013 pertama kalinya saya menginjakan kaki di Yogyakarta. Sekarang 10 September 2016 kita semua berwisuda, dimana moment ini adalah hal yang paling di tunggu oleh para mahasiswa, karena menandakan masa perkuliahan telah selesai, sekaligus dengan rasa bangga kita semua mendapatkan sebuah gelar. Semoga dengan gelar ini kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan semoga ilmu yang kita dapatkan bisa berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara. Pramoedya Ananta Tour pernah mengatakan bahwa ; sejarah dunia adalah sejarah anak muda, jika anak muda mati rasa, maka matilah sejarah bangsa didunia. Dan kalimat tersebut di aminkan dalam pidatonya Bung Karno yang berbunyi ; pemuda adalah tonggak penguasa dunia. Kita sebagai pemuda Indonesia harus  menyadari bahwa bangsa dan Negara Indonesia adalah warisan yang syah bagi kita semua sebagai generasi muda bangsa Indonesia, kita dalah calon pemimipin masa depan. Terutama kita sebagai mahasiswa Yogyakarta, tokoh tokoh Indonesia sebagain besar berlatar belakang pendidikan di Yogyakarta, dan kita siap menjadi bagian dari pada mereka. Namun di balik kebahagian kita pada hari ini sedikit menyisakan kesedihan yang mendalam dimana teman kita muallimin tidak dapat berwisuda, kita doakan semoga beliau bisa berwisuda pada tahun berikutnya. Alhamdulliah saya diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan perwakilan dari wisudawan. Dimana biasanya wisudawan yang mempunyai kesempatan seperti ini, pasti akan menyampaikan 3 hal umum ; 1) terimakasih kepada dosen, orang tua dan kampus, 2) suka cita selama kuliah, 3) kalimat motivasi, yang saya tahu pasti dia copy paste dari kata-kata Mario Teguh. Dan yang sering kali kita lupa teman-teman semuanya, kalau Google lebih banyak membantu dari pada dosen-dosen kita.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada para dosen yang mengajarkan saya banyak hal sehingga saya menjadi pribadi yang rajin menulis, menghitung, merangkum, membuat laporan, dan hal lain yang bisa saya kerjakan agar nilai saya baik dan bagus untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan. Saya tidak berbeda dengan teman-teman yang lain, kita diajarkan pelajaran yang sama, kita mempunyai skill yang sama, walau mungkin angka prestasi kita yang berbeda. Namun dari kesamaan itu, saya berpikir jika kita semua berkompetisi untuk satu kursi pekerjaan yang sama. Saya tidak suka kompetisi seperti itu, saya lebih mengharapkan agar saya diajarkan untuk saling merangkul. Tapi saat ini, saya bingung harus bagaimana cara merangkul. Yang seharusnya pendidikan itu menghasilkan kursi kursi baru bukan malah berebut satu kursi yang sama. Lalu apa bedanya dengan ; ayam yang berebut sepiring nasi. Dimana harus saling menjatuhkan sengan teman sendiri dan menimbulkan dendam diantara pertemanan. Sejak awal saya kuliah, dosen, teman, orang tua, alumni,selalu mewanti-wanti saya agar mempertahankan nilai di batas standar tertentu untuk menjamin pekerjaan yang baik setelah wisuda. Seakan memaksa saya untuk berpikir bahwa, tidak ada karier yang baik apabila saya lulus dibawah nilai standar. Saya berharap kepada kita semua sebagai wisudawan, bisa berpikir kembali di luar batasan pemikiran kita. Bahwa keberhasilan tidak ditentukan dengan batasan angka. Namun saya tetap bangga kepada teman teman yang mendapatkan nilai cumlaude.
Hadirin yang berbahagia,
Ada 3 hal yang tidak bisa kita raih kembali dalam hidup ; 1. Kata-kata setelah diucapkan. 2. Kesempatan yang sudah berlalu. 3 waktu yang sudah beranjak. Manfaatkan secara maksimal 3 hal tersebut termasuk untuk kita yang diwisuda pada hari ini, supaya kita tidak mengalami penyesalan dalam hidup kita ini. Waktu 3 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk kita semua, banyak hal yang sudah kita ukir dalam perjalanan selama menempuh pendidikan di Akademi Manajemen Putra Jaya ini beribu cerita dan kisah tersimpan di dalamnya. Yang secara tidak langsung mengajarkan satu sama lain mengenai ; rasa kekeluargaan, kebersamaan, kebahagaian, ketulusan, kesedihan, dan keegoisan. Semoga cerita tersebut akan menjadi kenangan terindah dalam hidup kita. Saya mewakili teman-teman semuanya ingin meminta maaf kepada pihak Akademi apabila 3 tahun dalam menempuh pendidikan, kami sering melakukan kesalahan sehingganya membuat Bapak Direktur beserta jajarannya dan para dosen kesal dengan sikap kami, prilaku kami dan ucapan kami ; maka hari ini izinkan kami semuanya meminta maaf yang sebesar-besarnya dan setulus- tulusnya dari lubuk hati yang paling dalam kepada Akademi. Mari kita buktikan teman –teman semuanya. Setiap pertemuan memang pasti ada perpisahan tapi itu bukan alasan bagi kita untuk tidak berkomunikasi dan jangan sampai setelah lulus dari Akademi Manajemen Putra Jaya ini, teman-teman menghilang dalam berkomunikasi.
Jangan tangisi sesuatu yang hilang tapi mari kita bina dan tata untuk masa depan
Hadirin yang berbahagia,
Terkadang saya lupa bagaimana cara berterimakasih, terutama  berterimakasih kepada kedua orang tua,yang kita tahu bahwa merekalah orang yang  membuat kita hingga bisa seperti sekarang in. Betapa banyak perjuangan dan pengorbanannya hingga sampai detik ini ; beliau masih semangat menyaksikan kesusksesan kita pada pagi hari ini, meskipun perjalanan menuju Yogyakarta tidaklah mudah, yang harus rela mabuk saat perjalanan, rasa lelah yang tidak di hiraukan, yang harus merelakan libur dari pekerjaan, yang harus menjual tanah dan perhiasan untuk anaknya tersayang, yaitu kita semua.  Oleh sebab itu saya mengajak kepada teman-teman semuanya untuk mari kita mendoakan kedua orang tua kita, Semoga Allah SWT bisa membalas segala perjuangan dan pengorbananya yang mereka berikan untuk kita.
Hadirin yang berbahagia,
Saya cinta kampus ini, saya akan lakukan apapun untuk membuat kampus ini lebih baik.
Saya harap anda menyaksikan dan mengetahui perjalanan saya di kampus ini.
Jangan sekalipun anda berpikir pesimis tentang kampus ini.
Jangan sekalipun anda hilang harapan terhadap kampus ini.
Karena harapan adalah satu-satunya motivasi.
Dan tanpa harapan, lebih baik kita mati.
Dan harapan tanpa tindakan, lebih buruk dari mati.
Percayalah, saya sangat sedih karena terlalu sedikit yang telah saya lakukan untuk kampus ini. Dan dalam keadaan seperti itu saya harus menghadapi tuntutan meninggalkan kampus ini.
Tapi saya punya harapan. Percayalah, bahwa hanya kalian adik-adikku tercinta adalah salah satu harapan terbesar saya. Sebagai pembesar kampus ini. Terutama pembesar organisasi kampus ini.
Terakhir dari saya untuk teman-teman semuanya, semoga apa-apa yang kita inginkan, apa-apa yang kita cita-citakan dan apa-apa yang dimimpi-mimpikan bisa terlaksana. Amin.
Sukses juga untuk teman-teman yang setelah lulus langsung bekerja, melanjutkan pendidikan, atau pendidikan sambil bekerja. Sukses selalu untuk kita semua dan tetap semangat.
Sekian dari saya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam ucapan, itu mungkin karena kekurangan dari pribadi saya.
Ketika saya mengucapkan AMPJ. Teman teman mengatakan JAYA.
Wabilahi Taufik Walhidayah Wassalamualaikum Wr.Wb.


Aji Mukti Saputra

Angkringan Mas Wied

Angkringan adalah tempat ngangkring  murah meriah di malam hari yang terpouler di Jogja , salah satu angkringan Jogja yang terpopuler...