Yth.
Bapak Koordinator Kopertis Wilayah V Yogyakarta,
Yth. Bapak
Ketua Yayasan Mitra Global Yogyakarta,
Yth.
Bapak Direktur Akademi Manajemen Putra Jaya beserta jajarannya,
Yth. Bapak Ketua IKA AMPJ Yogyakarta
Yth. Para dosen beserta jajaran Staf Akademi
Manajemen Putra Jaya,
Yth.
Orangtua wali wisudawan/wisudawati, keluarga, tamu undangan dan kepada
teman-teman wisudawan/wisudawati yang saya banggakan dan adik-adik mahasiswa
yang saya sayangi juga saya cintai.
Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat
pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Pertama
–tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa selalu memberikan nikmat dan hidayahnya kepada kita semua, terutama
nikmat kesehatan sehingga kita semua bisa berkumpul dan melaksanakan acara
wisuda di hotel Gowongan Inn, ini dengan keadaan sehat wal’afiat.
Shalawat
beserta salam semoga berlimpah kepada sang Baginda Rassul Nabi Muhammad SAW,
beserta para keluarganya, sahabatnya dan seluruh umat Islam yang ada di dunia dan
termasuk kita semua di dalamnya. Amiiinnn.
Hadirin yang
berbahagia,
Tidak
terasa waktu berlalu begitu cepat, masih tersimpan jelas dalam memory kepala
saya, 13 Agustus 2013 pertama kalinya saya menginjakan kaki di Yogyakarta.
Sekarang 10 September 2016 kita semua berwisuda, dimana moment ini adalah hal
yang paling di tunggu oleh para mahasiswa, karena menandakan masa perkuliahan
telah selesai, sekaligus dengan rasa bangga kita semua mendapatkan sebuah
gelar. Semoga dengan gelar ini kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan
semoga ilmu yang kita dapatkan bisa berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
Pramoedya Ananta Tour pernah
mengatakan bahwa ; sejarah dunia adalah
sejarah anak muda, jika anak muda mati rasa, maka matilah sejarah bangsa
didunia. Dan kalimat tersebut di aminkan dalam pidatonya Bung Karno yang berbunyi ; pemuda adalah tonggak penguasa dunia.
Kita sebagai pemuda Indonesia harus menyadari
bahwa bangsa dan Negara Indonesia adalah warisan yang syah bagi kita semua
sebagai generasi muda bangsa Indonesia, kita dalah calon pemimipin masa depan.
Terutama kita sebagai mahasiswa Yogyakarta, tokoh tokoh Indonesia sebagain
besar berlatar belakang pendidikan di Yogyakarta, dan kita siap menjadi bagian
dari pada mereka. Namun di balik kebahagian kita pada hari ini sedikit
menyisakan kesedihan yang mendalam dimana teman kita muallimin tidak dapat berwisuda, kita doakan semoga beliau bisa
berwisuda pada tahun berikutnya. Alhamdulliah saya diberi kesempatan untuk
menyampaikan sambutan perwakilan dari wisudawan. Dimana biasanya wisudawan yang
mempunyai kesempatan seperti ini, pasti akan menyampaikan 3 hal umum ; 1) terimakasih kepada dosen, orang tua dan
kampus, 2) suka cita selama kuliah, 3) kalimat motivasi, yang saya tahu
pasti dia copy paste dari kata-kata Mario Teguh. Dan yang sering
kali kita lupa teman-teman semuanya, kalau Google lebih banyak membantu dari pada
dosen-dosen kita.
Pada
kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada para dosen yang mengajarkan
saya banyak hal sehingga saya menjadi pribadi yang rajin menulis, menghitung,
merangkum, membuat laporan, dan hal lain yang bisa saya kerjakan agar nilai
saya baik dan bagus untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan. Saya tidak
berbeda dengan teman-teman yang lain, kita diajarkan pelajaran yang sama, kita mempunyai
skill yang sama, walau mungkin angka prestasi kita yang berbeda. Namun dari
kesamaan itu, saya berpikir jika kita semua berkompetisi untuk satu kursi pekerjaan
yang sama. Saya tidak suka kompetisi seperti itu, saya lebih mengharapkan agar
saya diajarkan untuk saling merangkul. Tapi saat ini, saya bingung harus
bagaimana cara merangkul. Yang seharusnya pendidikan itu menghasilkan kursi
kursi baru bukan malah berebut satu kursi yang sama. Lalu apa bedanya dengan ; ayam yang berebut sepiring nasi.
Dimana harus saling menjatuhkan sengan teman sendiri dan menimbulkan dendam
diantara pertemanan. Sejak awal saya kuliah, dosen, teman, orang tua, alumni,selalu
mewanti-wanti saya agar mempertahankan nilai di batas standar tertentu untuk
menjamin pekerjaan yang baik setelah wisuda. Seakan memaksa saya untuk berpikir
bahwa, tidak ada karier yang baik apabila saya lulus dibawah nilai standar. Saya
berharap kepada kita semua sebagai wisudawan, bisa berpikir kembali di luar
batasan pemikiran kita. Bahwa keberhasilan tidak ditentukan dengan batasan
angka. Namun saya tetap bangga kepada teman teman yang mendapatkan nilai
cumlaude.
Hadirin yang
berbahagia,
Ada
3 hal yang tidak bisa kita raih kembali dalam hidup ; 1. Kata-kata setelah diucapkan. 2. Kesempatan yang sudah berlalu. 3
waktu yang sudah beranjak. Manfaatkan secara maksimal 3 hal tersebut
termasuk untuk kita yang diwisuda pada hari ini, supaya kita tidak mengalami
penyesalan dalam hidup kita ini. Waktu 3 tahun bukanlah waktu yang singkat
untuk kita semua, banyak hal yang sudah kita ukir dalam perjalanan selama
menempuh pendidikan di Akademi Manajemen Putra Jaya ini beribu cerita dan kisah
tersimpan di dalamnya. Yang secara tidak langsung mengajarkan satu sama lain
mengenai ; rasa kekeluargaan,
kebersamaan, kebahagaian, ketulusan, kesedihan, dan keegoisan. Semoga
cerita tersebut akan menjadi kenangan terindah dalam hidup kita. Saya mewakili teman-teman
semuanya ingin meminta maaf kepada pihak Akademi apabila 3 tahun dalam menempuh
pendidikan, kami sering melakukan kesalahan sehingganya membuat Bapak Direktur
beserta jajarannya dan para dosen kesal dengan sikap kami, prilaku kami dan
ucapan kami ; maka hari ini izinkan kami
semuanya meminta maaf yang sebesar-besarnya dan setulus- tulusnya dari lubuk
hati yang paling dalam kepada Akademi. Mari kita buktikan teman –teman semuanya.
Setiap pertemuan memang pasti ada perpisahan tapi itu bukan alasan bagi kita
untuk tidak berkomunikasi dan jangan sampai setelah lulus dari Akademi
Manajemen Putra Jaya ini, teman-teman menghilang dalam berkomunikasi.
Jangan tangisi sesuatu
yang hilang tapi mari kita bina dan tata untuk masa depan
Hadirin yang
berbahagia,
Terkadang
saya lupa bagaimana cara berterimakasih, terutama berterimakasih kepada kedua orang tua,yang
kita tahu bahwa merekalah orang yang membuat
kita hingga bisa seperti sekarang in. Betapa banyak perjuangan dan
pengorbanannya hingga sampai detik ini ;
beliau masih semangat menyaksikan kesusksesan kita pada pagi hari ini, meskipun
perjalanan menuju Yogyakarta tidaklah mudah, yang harus rela mabuk saat
perjalanan, rasa lelah yang tidak di hiraukan, yang harus merelakan libur dari
pekerjaan, yang harus menjual tanah dan perhiasan untuk anaknya tersayang,
yaitu kita semua. Oleh sebab itu saya
mengajak kepada teman-teman semuanya untuk mari kita mendoakan kedua orang tua
kita, Semoga Allah SWT bisa membalas segala perjuangan dan pengorbananya yang
mereka berikan untuk kita.
Hadirin yang berbahagia,
Saya cinta kampus ini,
saya akan lakukan apapun untuk membuat kampus ini lebih baik.
Saya harap anda
menyaksikan dan mengetahui perjalanan saya di kampus ini.
Jangan sekalipun anda
berpikir pesimis tentang kampus ini.
Jangan sekalipun anda
hilang harapan terhadap kampus ini.
Karena harapan adalah
satu-satunya motivasi.
Dan tanpa harapan,
lebih baik kita mati.
Dan harapan tanpa
tindakan, lebih buruk dari mati.
Percayalah,
saya sangat sedih karena terlalu sedikit yang telah saya lakukan untuk kampus
ini. Dan dalam keadaan seperti itu saya harus menghadapi tuntutan meninggalkan
kampus ini.
Tapi
saya punya harapan. Percayalah, bahwa hanya kalian adik-adikku tercinta adalah
salah satu harapan terbesar saya. Sebagai pembesar kampus ini. Terutama
pembesar organisasi kampus ini.
Terakhir
dari saya untuk teman-teman semuanya, semoga apa-apa yang kita inginkan,
apa-apa yang kita cita-citakan dan apa-apa yang dimimpi-mimpikan bisa terlaksana.
Amin.
Sukses
juga untuk teman-teman yang setelah lulus langsung bekerja, melanjutkan
pendidikan, atau pendidikan sambil bekerja. Sukses selalu untuk kita semua dan
tetap semangat.
Sekian
dari saya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam ucapan, itu mungkin karena
kekurangan dari pribadi saya.
Ketika
saya mengucapkan AMPJ. Teman teman mengatakan JAYA.
Wabilahi Taufik
Walhidayah Wassalamualaikum Wr.Wb.
Aji Mukti Saputra