Monday, 31 October 2016

Sejarah Jampang

Kabupaten Jampang Memiliki Akar Sejarah Yang Kuat
                                                     Sang Pahlawan Jampang, Raden Alit Haji Prawatasari


Sebenarnya kabupaten Jampang adalah PR lama bagi masyarakatnya, fenomena ini bukan lah cerita kemarin sore, melainkan sudah berabad-abad yang lalu, hal ini dibuktikan dengan adanya uga asal Pajampangan yang dituturkan dari lisan ke lisan tiap generasi, yaitu “Pajampangan kota bungsu” dengan gambaran bahwa di daerah Jampang suatu saat akan menjadi pusat keramaian dan memiliki pemerintahan sendiri.


Tak perlu alergi dengan istilah Kabupaten Jampang, kita sebaiknya menengok sedikit sejarahnya dulu, upaya pembentukan kabupaten Jampang dimulai dari awal abad 18, pada tahun 1703 seharusnya kita masih ingat akan peristiwa berdarah “pemberontakan masif rakyat Jampang” dalam menggempur VOC, aksi heroik tersebut dimotori oleh Haji Prawatasari yang dilatari kesengsaraan dan penderitaan rakyat Jampang dimana waktu itu setiap kebijakan pemerintah kabupaten Cianjur  acap kali pro dan tunduk terhadap Kompeni sementara tidak memihak kepada rakyat Jampang (waktu itu wilayah Jampang adalah distrik dari kabupaten Cianjur), Prawatasari sebagai ulama besar di Jampang geram menyaksikannya, ia pun mengambil alih kepemimpinan masyarakat Jampang secara informal,  berulangkali Prawatasari melakuakan cara diplomatis bersama wedana Cianjur, menyampaikan keluhan rakyat yang dipekerjakan secara kasar dengan upah kecil bahkan tanpa upah sama sekali. Sudah barang pasti disesalkan karena setiap kebijakan-kebijakan tidak memihak kepada rakyat dan kemajuan daerahnya. maka Prawatasari mengharapkan penyelesaian masalah dengan cara baik-baik tanpa kekerasan, yaitu dengan berdirinya Kabupaten Jampang menjadi pemerintahan sendiri, terpisah dari Cianjur, pemekaran ini didasari oleh hilangnya iktikad (kepercayaan) masyarakat Jampang terhadap pemerintah Cianjur, sementara mereka lebih percaya pada sosok ulama simpatik asal Jampang sendiri Prawatasari untuk memimpin mereka seutuhnya dari pada wedana Cianjur yang dianggap sebagai kaki-tangan VOC, tetapi usaha tersebut tak berbuah hasil, Prawatasari pulang dengan kekecewaan dan tangan kosong untuk rakyatnya. Ia kemudian mengumpulkan masyarakat Jampang, untuk mengekspresikan kekecewaan dan kemarahan, seluruhnya sepakat melakukan mogok kerja, perusakan hasil tanam paksa (preanger stelsel) dan kerusuhan-kerusuhan kecil di Cianjur, VOC ditaksir mengalami kerugian dan getir apabila kerusuhan akan semakin meluas, kemudian Gubernur VOC menginstruksikan dengan keras kepada seluruh wedana (bupati) di priangan untuk menangkap Haji Prawatasari hidup atau mati, tetapi karena kecintaan masyarakat terhadap Prawatasari, hal ini membuat kemurkaan tak terbendung lagi terhadap VOC sebagai titik masalah yang mengadu domba dan merugikan rakyat pribumi, sehingga Prawatasari bersama sekitar 3000 jawara Jampang tempur habis-habisan bertaun-taun secara griliya untuk mengusir VOC dari Pasundan.

ilustrasi perlawanan Laskar Jampang vs Kompeni di Batavia 1703


Dengan berkaca pada sejarah 316 tahun silam, dapat dibayangkan seperti apa kesusahannya hidup leluhur orang Jampang membela tanah-airnya, menumpahkan darah untuk mengusir penjajah, mengharapkan kemerdekaan dengan pemerintahan mandiri, bahkan permusuhan antara Jampang dan VOC telah menjadi ancaman serius bagi eksistensi VOC di pulau Jawa, namun semua ini bukan untuk diratapi sebagai suatu kesedihan, tetapi pada konteks sekarang menjadi suatu pertanyaan, kita lihat ke bawah sudah kah rakyat Jampang sejahtera? Sudah kah mereka mendapat perlakuan yang adil dalam pembangunan? Berapa anak bangsa yang putus sekolah di sana? berapa banyak aspek-aspek yang tak terperhatikan oleh pemerintah? Bagaimana keamanan dan pertahanannya sebagai daerah terluar Indonesia? Sejahtra adalah suatu paradigma kebutuhan masyrakat yang tak bisa dihindari, Sejahtera dalam arti mendapatkan hidup yang layak sesuai dengan perkembangan zaman, perlakuan adil,  mendapatkan pendidikan yang baik,  dan angka kemiskinan yang rendah, memang pada titik ini perjuangan 3 abad silam belum lah selesai, lantas apakah kita perlu berendah diri dengan nada-nada pesimis, seringkali pengkritik yang tak setuju terhadap DOB muncul dari masyarakatnya sendiri bahkan para intelek atau yang dikatakan terdidik, dengan menyudutkan berbagai kekurangan daerah sebagai DOB, pembentukan DOB memang bukan perkara yang mudah, lain hal nya apabila didukung penuh seluruh elemen masyarakat, termasuk pengkritik tadi, tidakkah mereka sebaiknya memaparkan kekurangan sekaligus mengisinya dengan solusi, bergabung dan melihat berbagai potensi baik kedepan, dalam hal ini pengejawantahan Kabupaten Jampang adalah tolok ukur keberhasilan akan kemandirian masyarakatnya, kita semua perlu bersama-sama mengawal dan mengantarkannya. Kabupaten Jampang memiliki akar sejarah yang kuat bahkan terabadikan oleh tradisi lisan uga-nya sebagai “kota bungsu”, tanah ini adalah tanah pahlawan, tanah pendekar, tanah patriotis dan tanah jawara dimana masing-masing watak tersebut mengalir di darah kita. Kita perlu bersama-sama, pembentukan kabupaten Jampang bukan hanya sebatas administratif saja dan bukan ego segelintir orang, melainkan menyangkut budaya, mental, kemandirian, rasa bangga dan jati diri untuk seluruh masyarakat Jampang yang mengacu pada otonomi daerah. Dengan akar sejarah yang kuat kita optimis dan belajar pada kemajuan negara Jepang  yang menerapkan faham gige kaiping, suatu faham yang mengakar serta menghargai terhadap sejarahnya untuk melakukan perubahan-perubahan lebih baik, dan mengakhiri ketertinggalan wilayahnya.

“Area divergence is not crime, meanwhile it was driven by the Regional Autonomy law “-Sang Bintang Pagi.


written by rifaldi efriansyah. 

Sambutan Demisioner BEM AMPJ

Moment Pengalihan Kekuasan.
Roda estafet kepemimpinan harus tetap bergulir secara berkala, Saya atas nama pribadi mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya kepada semua kabinet BEM AMPJ Periode 2014/2015 dan Periode 2015/2016, beserta seluruh mahasiswa. Apabila selama saya memimpin banyak melakukan kesalahan dan kebodohan yang menyebabkan hati teman - teman tersakiti yang berujung kebencian kepada saya.
Pada kesempatan ini saya ingin meminta maaf yang setulus - tulusnyakepada teman - teman. Semua kesalahan dan kebodohan yang pernah saya lakukan akan saya jadikan bekal untuk memperbaiki diri saya dimasa depan dalam kepemimpinan. Dan semoga semua perjuangan, pengorbanan baik itu harta, waktu dan keringat yang kita lakukan selama ini bisa menjadi amal ibadah untuk kita semua dan berharap setiap jengkal pengalaman dan perjuangan kita mampu menjadi landasan untuk memimpin dimasyarakat.
Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terimakasih yang sebesar -sebesarnya kepada teman teman, saya sadar tanpa bantuan dari teman - teman semua program kerja tidak akan terealisasi. Waktu memang berlalu begitu cepat, seakan mengejar kita dibelakang, jujur saya masih rindu kebersamaan kita. Namun jangan terlarut dalam kesedihan, kita harus tetap bergerak untuk mewujudkan cita - cita yang kita dengungkan setiap hari. Mari kita berdoa berharap semoga apa yang kita cita - citakan dan yang kita mimpi - mimpikan bisa terwujud, Amin.
Selamat untuk BEM baru tetap semangat, berpegang teguh pada kualitas bukan kuantitas.Teruskan perjuangan kami untuk mengharumkan nama kampus, menjunjung tinggi almamater kita.
Masa depan Indonesia ada ditangan kita kawan, sebagai generasi muda indonesia, aktor pelaku sejarah dimasa depan. Jadilah bagian dari sejarah Indonesia.
Bermimpilah yang tinggi karena kita adalah pemuda !
Hidup Pemuda Indonesia !
Hidup Mahasiswa Indonesia !

Kabinet Muda, Aktif, Kreatif dan Produktif !

Yogyakarta, 08 September 2016

Demisioner Presiden BEM
Aji Mukti Saputra

Orasi Reuni IKA AMPJ 2017

Assalamualaikum WR.WB
Apa kabar Alumni AMPJ.

Dengan rasa hormat dan rasa bangga, saya mewakili kepanitian Reuini IKA AMPJ ingin memberitahukan kepada semua civitas akademika AMPJ untuk mari kita sukseskan acara Reuni IKA AMPJ 2017.

Saya sadari bahwa dengan kehadiran bapak/ibu dan saudara - saudara semuanya acara tersebut akan terlakasana secara maksimal.
Oleh sebab itu saya memohon kepada bapak/ibu dan saudara - saudara semuanya untuk ikut berpartisipasi, mendukung, dan menginformasikan kepada rekan- rekan terdekatnya, khususnya membantu dalam mengajak kepada para alumni yang bapak/ibu kenal selama mengenyam pendidikan di AMPJ. Kepanitian sejauh ini sudah bekerja dan berusaha keras untuk menginformasikan dan mengajak para alumni untuk ikut dalam acara reuni IKA AMPJ 2017.

Namun keterbatasan dalam jangkauan para alumni yang kami tidak kenal sebelumnya yang membuat kami sulit untuk menghubunginya. Saya yakin bahwa jika reuni ini diinformasikan oleh semua civitas akademika, Insyallah acara reuni ini akan tercapai sesuai rencana. 
Kepada rekan rekan yang baru saja lulus, jangan jadikan alasan karena kita berpisah belum terlalu lama atau belum saatnya untuk bertemu.

Mau sudah sukses atau pun belum, saya minta tolong jangan dijadikan alasan oleh rekan rekan untuk tidak datang, kita harus pahami makna dari reuni ini; bahwa dengan reuni kita ingin mempersatukan kembali kebersamaan kita, mempererat kembali persaudaraan kita dan berbagi pengalaman.
Bukan untuk mengukur kesuksesan antar individu. Kedatangan teman teman akan melengkapi reuni ini. Sebuah kampus akan menjadi besar karena peran dari alumni, kepedulian para alumni "
Mari kita satukan visi dan misi untuk AMPJ dimasa depan.

Saya masih teringat jelas dalam memory ini, bahwa kita semua berjanji akan tetap menjaga kekeluargaan meskipun sudah lulus nanti.
Dan sekarang saya menunggu janji rekan rekan semuanya untuk kembali berkumpul di Yogyakarta, sebagaimana dulu kita dipertemukan pertama kali di Kota ini.

Kita adalah keluarga yang akan selalu membantu didalam setiap kesulitan, kita akan bangkit bersama, yakinlah bahwa kita akan sukses bersama.

SEMANGAT REUNI MEMBANGUN PERSAUDARAAN !


Wassalamuallaikum WR.WB

Ketua Panitia
Aji Mukti Saputra

Orasi Politik

Indonesia Tanpa Korupsi

Assalamulaikum Wr.Wb,

Apa kabar saudara-saudara semuanya dari sabang sampai merauke.

Dengarkan kata - kata saya dan ingat kata - kata saya ini ; Mari kita bersama – sama membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersih tanpa koruptor. Masyarakat Indonesia harus berpikir cerdas dan berintegritas dalam menentukan pemimipin di indonesia. Jangan tergoda dengan money poltics oleh para politikus busuk, jangan tergoda dengan harta dan uang yang diberikan calon pemimpin untuk memenangkan dirinya didalam pemilu. Apabila hal ini terus dibiarkan terjadi, maka niscaya korupsi di Indonesia akan tetap merajalela. Karena sudah memberikan kesempatan kepada para koruptor untuk kembali berkuasa, kembali membangun dinasti yang akan menggeruk kekayaan di Indonesia.

Masyarakat dan pemuda Indonesia jangan bersikap apatis dan tabu terhadap politik, apalagi menjauh dari lingkaran politik. Jika tidak mau dipermainkan oleh para politikus busuk, maka kita harus ikut serta dalam berpolitik dan kita budayakan politik yang cerdas di indonesia. Bangsa lain tidak mungkin membersihkan koruptor di Indonesia dan mustahil mereka membawa perubahan yang baik untuk Indonesia.

Hanya kita saudara – saudara semuanya sebagai bangsa Indonesia yang bisa mampu merubah Indonesia untuk lebih baik. Kita pemuda Indonesia harus sadar dan menyadari bahwa Negara Indonesia adalah warisan yang syah untuk kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia. Kita yang akan menentukan bagaimana masa depan Negara Indonesia ini, Negara Indonesia ada di tangan kita kawan, sebagai pemuda Indonesia.
Kita jangan mengecewakan para pendahulu kita yang sudah mengorbankan harta bahkan nyawa untuk bisa memerdekakan Negara Indonesia ini. Kita harus mewujudkan cita cita para pendahulu kita, untuk menjadikan Negara Indonesia yang berdaulat, adil, makmur, sejahtera dan bebas tanpa korupsi.

Jika ada 1000 orang yang memperjuangkan kebenaran maka pastikan aku ada diantaranya.
Jika ada 100 orang yang memperjuangkan kebenaran maka pastikan dan saksikan aku ada diantaranya.
Jika ada 1 orang yang memperjuangkan kebenaran maka pastikan dan saksikan, saksikan dan pastikan aku adalah orangya.

Allahuakbar. Allahuakbar. Allahuakbar. Merdeka !!!

Wassalamualaikum Wr.,Wb





Aji Mukti Saputra

Sunday, 30 October 2016

Golput Dalam Penyelenggaraan Pemilu Di Indonesia


Latar Belakang Masalah
Pemilihan Umum merupakan prasyarat penting dalam bangunan demokrasi. Pemilihan umum juga merupakan wadah bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi. Pemilihan umum baik pilkada, pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden merupakan serangkaian pemilihan yang dalam penyelenggaraannya dijamin oleh undang-undang nomor 15 tahun 2011. Sehingga, desain pemilu yang dilaksanakan, selalu mengalami perubahan. Atau hampir dapat dikatakan, sistem pemilu di Indonesia tidak tuntas karena setiap kali penyelenggaraan pemilu mekanismenya selalu dirubah sesuai dengan kebutuhan zaman.
Sebagai wadah aspirasi bagi masyarakat, pemilu diharapkan dapat tampil di tengah-tengah rakyat Indonesia yang plural dengan baik. Aspirasi yang dilakukan oleh rakyat, dimaksudkan agar terjadi sinergitas yang positif antara proses dengan hasil. Artinya, aspirasi rakyat merupakan “Ruh” dalam pelaksanaan Indonesia ke depan. Akan tetapi, pelaksanaan pemilu pada saat ini, dirasakan hanyalah satu babak dari kisah “bongkar pasang” pesta para “petualang-petualang” politik. Akibatnya, permasalahan dalam pelaksanaan pemilu pun selalu muncul, mulai dari masalah ; money politik, black campaign, kampanye terselubung, kemunafikan atau hipokrisi, dan berbagai permasalahan lain yang menjadi “asam garam” dalam pelaksanaan pemilu. Dan yang paling mencengangkan, dalam tingkatan masyarakat, masih rendahnya tingkat aspirasi yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pemilu, dan fenomena ini dalam pelaksanaan pemilu disebut dengan golput.
Fenomena golongan putih atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan golput, disinyalir selalu menyeruak kepermukaan jagat politik negeri ini setiap kali hajatan demokrasi berlangsung baik dalam pemilihan bupati/walikota, gubernur, anggota legislatif, dan presiden maupun wakil presiden.

Rumusan masalah
Upaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menekan angka golput dalam gelaran Pilpres 2014 berada di bawah 25%, tidak berhasil. Bahkan angka golput pada Pilpres tahun ini lebih buruk dibanding Pilpres 2009.Tingkat golput dalam gelaran Pilpres 2014 mencapai 29,8% atau 56.732.857 suara. Angka golput Pilpres 2014 lebih parah dibanding Pilpres 2009 yang mencapai 27,7%. Bahkan lebih buruk dibanding Pilpres 2004 (yang hanya mencapai 24%). Data KPU menyebut, total warga yang berhak menggunakan hak pilihnya dan masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilpres 2014 adalah 190.307.134. Namun yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 133.574.277 suara. Buruknya angka partisipasi masyarakat dalam gelaran Pilpres 09 Juli 2014 menurut Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow, dikarenakan data pemilih yang diolah KPU kurang valid. Bahkan sebelum dilakukan pemilihan, potensi golput mencapai lebih dari 20%. Dikatakan Jeirry, kondisi ini diperparah dengan banyaknya warga yang menggunakan hak suara lewat jalur Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb).
Atas banyaknya jumlah DPKTb, Jeirry memperkirakan, jumlah golput dalam gelaran Pilpres 2014, bisa berada di atas angka 30% atau lebih dari 60 juta suara. Sementara untuk provinsi, Jawa Barat menjadi provinsi tertinggi untuk golput di Pulau Jawa.  Daftar pemilih yang tercatat dalam DPT, DPTb, DPK dan DPKTb sebanyak 33.821.378 orang. Dari jumlah pemilih itu, yang menggunakan hak pilih sebanyak 23.990.089 orang dengan suara sah 23.697.696 dan suara tidak sah 292.393 suara. Tingkat golput untuk Jawa Barat mencapai 29,07%. Kendati tingkat golput tinggi, tambah Jeirry, bukan berarti presiden terpilih tidak sah. “Angka golput yang tinggi hanya mengindikasikan tingkat legitimasi di masyarakat akan presiden terpilih menjadi rendah. Secara hukum tidak ada pengaruhnya, tetap sah sesuai raihan suara hasil rekapitulasi nasional suara oleh KPU.
Dari data tersebut dapat ditarik pertanyaan mengenai alasan apa yang menyebabkan masyarakat memilih untuk melakukan tindakan golput ?

Pembahasan
Golput yang selama ini terjadi menyeruak kepermukaan bukan tanpa sebab. Arbi Sanit (1992: 73) menyebutkan alasan golput di Indonesia antara lain ; Pertama, apatis (masa bodoh). Sikap ini terjadi dari ketertutupan terhadap rangsangan politik, baginya politik tidak memberikan manfaat dan kepuasaan, sehingga golongan ini tidak mempunyai minat dan perhatian terhadap politik. Dan yang kedua, alienasi (terasing). Sikap ini berbeda dengan sikap apatis dan anomi. Alienasi merupakan sikap tidak percaya pada pemerintah, yang berasal dari keyakinan bahwa pemerintah tidak mempunyai dampak terhadap dirinya.Itulah faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi golput. Sehingga, dari faktor-faktor tersebut, kemudian memunculkan pengklasifikasian dalam masalah golput.
Klasifikasi tersebut adalah ; Pertama, golput teknis. Yaitu golput yang disebabkan oleh kendala teknis, seperti keliru menandai surat suara atau tidak hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kedua, golput teknis politis. Yaitu seseorang tidak memilih karena tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ketiga, golput politis. Yaitu merasa tidak mempunyai pilihan dari kandidat yang tersedia, atau tidak percaya bahwa pemilu akan membawa kepada perubahan dan perbaikan. Keempat, golput ideologis. Yaitu golput yang beranggapan bahwa demokrasi dalam mekanismenya tidak dapat dipercaya. Uraian tersebut memberikan gambaran, betapa potret eksternal dan internal, dapat mempengaruhi seseorang untuk tidak menyalurkan aspirasinya. Tentunya ini menjadi perhatian, bahwa golput dapat terjadi dan terus akan terjadi, apabila faktor-faktor dan klasifikasi golput tersebut terus dibiarkan.

Kesimpulan
Dari uraian di atas, kiranya dapat difahami bahwa golput atau golongan putih merupakan perbuatan yang tidak memberikan aspirasi yang positif terhadap pelaksanaan pemilu. Meskipun dengan alasan bagaimanapun juga golput tetap tidak baik. Sebagai masyarakat yang mentaati peraturan Negara yang menganut sistem demokrasi seharusnya kita berperan aktif dalam pelaksanaan pemilu. Sebab, masalah pemimpin merupakan masalah yang vital dan fundamental.
Revolusioner Iran Ayatullah Khomeini pernah mengatakan bahwa ; Apabila masyarakat tidak ikut berpartisipasi dalam politik terutama dalam memberikan hak pilih kepada calon pemimpin,  maka hukumnya dosa. Dosa karena sudah membiarkan orang lain berkuasa dan mengatur dirinya sendiri, sedangkan orang yang mengaturnya tersebut tidak satu visi.
Golput dapat terjadi baik disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Maka dalam menyikapi fenomena yang terjadi saat ini, diperlukan formulasi agar pelaksanaan pemilu lebih bermartabat, serta mendapatkan aspirasi penuh dari masyarakat.
Generasi penerus bangsa hendaknya sejak dini untuk terjun langsung mendalami dunia politik. Generasi muda tidak di ajarkan untuk menjadi apatisme politik akan tetapi diajarkan bagaimana mereka lebih peduli terhadap gerakan politik di Indonesia. Pemuda sekarang jangan beranggapan bahwa hanya mahasiswa hukum saja yang akan berbicara mengenai politik akan tetapi semua mahasiswa di Indonesia harus terseret kedunia politik. Ini adalah bentuk kepedulian terhadap Negara yang kita naungi dan kita cintai yaitu negera republik Indonesia. 

 Rekomendasi
1. Menyelenggarakan sosialisasi ke desa- desa terutama desa yang dianggap terpencil untuk menyadarkan kepada masyarakat mengenai wajibnya memberikan hak suara dalam pemilu. Dan memberikan pengetahuan mengenai sistem demokrasi dan politik di Indonesia.
2.  Menyelenggarakan pelatihan kepada pemilih pemula supaya mereka tahu tata cara dalam memberikan hak suara untuk menghindari kesalahan teknis. Setelah mereka mendapatkan ilmu dalam tata cara mekanisme pemilu yang baik dan benar maka mereka di tugaskan kembali untuk mensosialisasikan ilmunya kepada para tetangga terdekatnya.
3.     Memberikan sanksi keras kepada pihak media yang selalu memberikan data palsu dalam pemilu, karena peran media sangat besar dalam mempengaruhi opini masyarakat. Media harus bersikap netral kepada partai dan hasil pemilu.
4.      Menambahkan mata pelajaran politik di SMA/SMK.
5.    Memberikan keistimewaan kepada orang- orang yang sedang merantau didaerah lain agar tetap bisa memilih calon pemimpin di daerahnya meskipun mereka tidak harus pulang ke daerahnya karena kesibukan di daerah lain.
6.  Memberikan sanksi kepada perusahaan atau lembaga yang pada saat pemilu tetap beraktivas, bahkan tidak memperbolehkan para karyawannya untuk memberikan hak suara karena di haruskan tetap bekerja.
7.      Mengubah hak memilih menjadi kewajiban memilih, sebagaimana diterapkan di beberapa negara dan bahkan disertai dengan sanksi.

Daftar Pustaka

Golput-Pilpres-Capai-567-Juta



nfopekanini.blogspot.co.id/2013/08/cara-ampuh-atasi-golput-di-pemilukada.html

Angkringan Mas Wied

Angkringan adalah tempat ngangkring  murah meriah di malam hari yang terpouler di Jogja , salah satu angkringan Jogja yang terpopuler...