Angkringan adalah tempat ngangkring murah meriah di malam hari yang terpouler di Jogja, salah
satu angkringan Jogja yang terpopuler saat ini yaitu Angkringan Mas Wied. Angkringan
ini di dirikan pada akhir tahun 2011 oleh Widi Tono (Mas Wied), jadi nama Angkringan
ini di ambil dari nama beliau sendiri. Lokasi Angkringan ini cukup dekat dengan
pusat kota Jogja yaitu lebih tepatnya di Jl. Gambiran No. 93. Angkringan ini
mulai buka dari pukul 16.00 WIB - 23.00 WIB yang menyajikan menu varian ciri
khas angkringan Jogja yaitu nasi kucing, sate usus, sate telur puyuh, gorengan,
es teh, es jeruk dan masih banyak menu-menu lain. Untuk harga makanan dan
minuman yang di jual disini sangat murah sekali yaitu mulai dari harga Rp 500 -
Rp 6.500. Angkringan ini di design seperti layaknya sebuah caffe
sehingga terdapat banyak kursi dan meja untuk tempat ngangkringnya. Angkringan ini juga dilengkapi dengan fasilitas Wifi gratis yang super cepat.
GARUDA SAKTI FOUNDATION
INDONESIA
Sunday, 23 September 2018
Tuesday, 2 May 2017
Pendidikan Untuk Indonesiaku
Indonesia adalah negara yang kaya
raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati
maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut,
darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia
tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis,dari
sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia.
Dengan pulau besar, mulai pulau jawa, sumatra, kalimantan, sulawesi serta Irian
Jaya. Namun disamping itu,terdapat pula ribuan pulau yang mengelilingi alam
Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai
kekayaan alam yang sangat besar. Namun dari sekian banyaknya kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia ini sebagian besar dikelola dan dikuasai oleh orang – orang
asing. Penulis percaya bahwa orang Indonesia bukannya tidak mau untuk mengelola
kekayaannya, akan tetapi karena keterbatasan pendidikanlah yang membuat orang
Indonesia akhirnya kalah bersaing dengan orang – orang asing.
Seharusnya pemerintah menjadikan pendidikan sebagai prioritas
utama yang harus diselesaikan di Indonesia. Di tahun 2017 ini menjadi momentum
yang tepat untuk menggelorakan kembali gerakan pembangunan bangsa melalui jalur
pendidikan sebagai investasi jangka panjang untuk mengahadapi era persaingan
bebas. Negara maju selalu serius dalam menempatkan masalah pendidikan pada
kelas pertama, sebab untuk menjadikan Negara yang kuat, Bangsa yang bermartabat
dan masyarakat yang sejahtera adalah dimulai dari pendidikan. Selaras dengan
pernyataan mantan mendikbud yang menyatakan bahwa “perubahan harus dimulai dari dunia pendidikan” (Dr. Anies Baswedan, 2014). Pemerintah harus
memberikan akses yang mudah kepada setiap warga masyarakatnya untuk mendapatkan
hak yang sama dalam dunia pendidikan.
Sebagaimana bunyi UUD 1945 pasal 31 menyatakan bahwa : a)
Ayat 1 : setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. b) Ayat 2 : setiap
warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
c) Ayat 3 : pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang
diatur dalam Undang – Undang. d) Ayat 4 : Negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan
belanja Negara serta dari anggaran pendapatandan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. e) Ayat 5 : pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai – nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Kontitusi kita sudah mengamanatkan supaya siapapun warga
Negara Indonesia berhak untuk mendapatkan dan mengakses pendidikan yang sama tanpa
terkecuali. Namun masalahnya adalah pada lemahnya implementasi dari setiap
pasal – pasal indah yang tercantum sesuai dengan kontitusi. Pendidikan di
Indonesia hanya bisa dirasakan oleh kalangan tertentu saja, yaitu ; orang
kaya, orang pintar dan berprestasi. Sejauh ini hanya kalangan itu yang bisa
menyelesaikan pendidikan sampai ke jenjang Doktor. Di Indonesia bukan hanya
kalangan itu saja yang menjadi warga Negara Indonesia tetapi masih banyak
kalangan – kalangan lain yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Kalangan itu
adalah ; orang miskin yang kurang pintar
tetapi ingin sekolah, kalangan ini sangat sulit dalam mengakses pendidikan.
Sedangkan kalangan ini akan cenderung melahirkan generasi yang tetap miskin
apabila tidak diperhatikan oleh pemerintah.
Seharusnya pendidikan diberikan kepada siapa saja yang
memiliki semangat untuk sekolah, bukan hanya untuk orang kaya dan orang pintar
saja. Sedangkan orang yang miskin dan kurang pintar dipersulit untuk bisa
sekolah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi. Penulis
percaya bahwa tujuan orang yang miskin dan kurang pintar sekolah adalah pasti
mereka ingin menjadi orang yang pintar dan berilmu, juga ingin mengubah nasib
keluarga, masyarakat dan bangsanya. Karena tujuan pendidikan adalah untuk
menyelamatkan kebodohan dan mencerdaskan anak bangsa, Seperti halnya yang
dikatakan oleh Tan Malaka “ bahwa maksud pendidikan adalah untuk
mempertajam kecerdasan dan memperkokoh kemauan, memperhalus perasaan, seperti
dimaksudkan dengan anak bangsa apapun dan golongan apapun juga”. Sehingga
sudah sepantasnya kalangan mereka juga berhak mendapatkan keadilan dalam dunia
pendidikan sesuai dengan yang di amanatkan oleh kontitusi. Ki Hajar Dewantara menurutnya
pendidikan adalah “suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah
bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik
agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya”.
Dimasa yang akan datang apabila semua masyarakat Indonesia
mendapatkan keadilan dalam dunia pendidikan. Pemerintah menggelorakan dan
mendorong pertumbuhan pendidikan dengan mewajibkan pendidikan sampai ke jenjang
Doktor. Maka kekayaan alam Indonesia pasti akan dikelola dan dikuasai oleh
orang Indonesia sendiri, kita akan kaya di Negeri sendiri seperti yang
dicanangkan oleh Bung Karno yaitu “Berdikari”.
Saturday, 3 December 2016
IKPM Pajampangan Yogyakarta
A.
Latar Belakang
Dalam undang-undang dasar tahun
1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan dari kemerdekaan kita adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun sejak beberapa dekade lewat tujuan itu
telah mengalami pergeseran. Setidaknya terlihat dari agenda pembangunan yang
telah digariskan oleh para pemimpin-pemimpin bangsa, dimana penciptaan sumber
daya manusia melalui pendidikan masih sangat lemah jika di bandingkan dengan
sektor-sektor lainnya. Akibatnya dapat dirasakan sekarang dimana mayoritas SDM
anak bangsa ini lemah, apalagi mereka yang berada di luar daerah pulau jawa dan
daerah daerah pelosok. Padahal potensi baik disektor manusia maupun potensi
alamnya sangat besar, yang pada akhirnya menjadi terabaikan selain habis
dieksploitasi oleh pihak lain, juga akibat SDM di daerah sendiri terlalu lemah Diantara posisi daerah yang
besar sebagai cikal bakal daerah yang maju adalah memilliki sumber daya alam
yang besar dan letaknya yang strategis.Begitu juga dengan Kabupaten
Sukabumi yang sangat kaya akan kekayaan alamnya serta letaknya yang strategis
sangatlah berpotensi untuk menjadi daerah yang maju. Untuk mencapainya tidaklah
mudah, suatu daerah haruslah memiliki sumber daya manusia yang handal dan
profesional untuk mengelolanya agar bisa tercapai maksud dan tujuannya
tersebut. Karena bagaimana pun melimpahnya sumber daya alam, tanpa adanya kemampuan sumber
daya manusia unutk mengolahnya maka akan sia-sia. Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu upaya untuk
mengembangkan kualitas atau kemampuan sumber daya manusia, agar mampu mengolah
dan mengelola sumber daya alam, sehingga dapat digunakan untuk kesejahteraan
masyarakat sebagai akhir dari tujuan pembangunan itu sendiri. Maka dari itu
sebagai generasi penerus, untuk mengembangakan Kabupaten Sukabumi selanjutnya
saya sangat mengharapkan peran pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi selaku
institusi yang diberi hak oleh rakyat haruslah melakukan tugasnya selain untuk
mengembangkan Kabupaten Sukabumi itu sendiri juga membangun untuk mendidik
putra-putri daerah agar menjadi generasi yang handal, profesional dan
berkualitas untuk membangun daerahnya sendiri.Dilatar belakangi hal tersebut
saya sangat berharap pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat membantu mengurangi
beban keuangan yang menjadi kendala dalam meningkatkan prestasi belajar. Dengan
semakin dinamisnya perkembangan dunia pendidikan dan tuntutan peningkatan mutu
lulusan perguruan tinggi, maka perbaikan dan peningkatan sarana penunjang
belajar adalah mutlak diperlukan.
Salah satu upaya yang saat ini
saya harapkan dari pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi adalah dengan memperhatikan para putra dan putri dearah yang
sedang menuntut ilmu baik didalam daerah ataupun di luar daerah.
B. Tujuan
1) Memacu daya saing untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan
dalam mengembangkan potensi diri.
2)
Perbaikan sarana penunjang belajar.
3) Sebagai salah satu wujud nyata kepedulian pemerintah Kabupaten
Sukabumi terhadap peningkatan SDM di Sukabumi khususnya daerah Kabupaten
Sukabumi.
A.
Dasar Pemikirian
Ikatan Keluarga Pelajar Dan
Mahasiswa Pajampangan Yogyakarta adalah sebuah lembaga organisasi yang
menghimpun mahasiswa dari daerah sukabumi khususnya pajampangan yang menuntut
ilmu di Yogyakarta. Lembaga organisasi ini di bentuk setelah mendata beberapa
mahasiswa sukabumi khusunya dari daerah pajampangan ternyata yang melanjutkan
pendidikan di Yogyakarta ini cukup banyak. Sebelumnya mahasiswa – mahasiswa dari
pajampangan sukabumi ini terpecah belah ketika datang di Yogyakarta dan bahkan
ada yang tidak saling mengenal antara satu dan yang lainya. Apabila hal ini
terus terjadi diantara mahasiswa satu daerah yaitu sukabumi khususya pajampangan
maka akan berdampak buruk terhadap mahasiswa dan daerah sukabumi. Dampak buruk
terhadap mahasiswa adalah karena mereka tidak mempunyai teman dan relasi di
setiap perjuanganya dalam mewujudkan cita – citanya dengan mahasiswa satu
daerah, sedangkan untuk daerah adalah daerah akan banyak kehilangan putra putri
daerah yang berprestasi lebih memilih untuk berkarir diluar daerah karena
mereka merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah. oleh sebab itu maka kami berinisiatif untuk
membuat sebuah wadah bagi mereka dan membuat sebuah sistem yang mengikat
diantara satu dan lainya sehingga satu sama lain akan berhubungan dan bersinergi
untuk menjaga komunikasi yang baik di Yogyakarta. IKPM Pajampangan ini juga
bertujuan sebagai tempat untuk menuangkan karya dan kreasi para mahasiswa
sukabumi khusunya pajampangan sehingga bakat dan minat para mahasiswa bisa
tersalurkan dengan baik. Mahasiswa pun bisa mengadukan mengenai kesulitan –
kesulitan yang dihadapi selama berada diperantauan agar setiap permasalahan -
permasalahan yang dihadapi mahasiswa sukabumi khusunya pajampangan ini bisa
menjadi acuan dalam pendekatan emosional masing masing sehingga akan
menciptakan satu ikatan keluarga mahasiswa satu daerah yang harmonis. Disisi
lain IKPM Pajampangan ini juga mengajak kepada para mahasiswa sukabumi
khususnya pajampangan untuk bisa memperkenalkan budaya dan adat kabupaten
sukabumi agar nama sukabumi bisa harum di kota lain termasuk di Yogyakarta.Semua hal ini akan terwujud
secara baik dan lancar apabila pemerintah daerah sukabumi dan semua elemen yang
bersangkutan peduli kepada putra putri daerah yang sedang menuntut ilmu di
daerah lain, putra putri daerah harus dijaga dengan baik karena mereka adalah
asset daerah yang sangat berharga untuk pembangunan di daerah dan kader
pemimpin daerah dimasa depan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Aji Mukti
Saputra
Sunday, 20 November 2016
Sambutan Wisudawan Akademi Manajemen Putra Jaya Yogyakarta Th. 2016
Yth.
Bapak Koordinator Kopertis Wilayah V Yogyakarta,
Yth. Bapak
Ketua Yayasan Mitra Global Yogyakarta,
Yth.
Bapak Direktur Akademi Manajemen Putra Jaya beserta jajarannya,
Yth. Bapak Ketua IKA AMPJ Yogyakarta
Yth. Para dosen beserta jajaran Staf Akademi
Manajemen Putra Jaya,
Yth.
Orangtua wali wisudawan/wisudawati, keluarga, tamu undangan dan kepada
teman-teman wisudawan/wisudawati yang saya banggakan dan adik-adik mahasiswa
yang saya sayangi juga saya cintai.
Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat
pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Pertama
–tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa selalu memberikan nikmat dan hidayahnya kepada kita semua, terutama
nikmat kesehatan sehingga kita semua bisa berkumpul dan melaksanakan acara
wisuda di hotel Gowongan Inn, ini dengan keadaan sehat wal’afiat.
Shalawat
beserta salam semoga berlimpah kepada sang Baginda Rassul Nabi Muhammad SAW,
beserta para keluarganya, sahabatnya dan seluruh umat Islam yang ada di dunia dan
termasuk kita semua di dalamnya. Amiiinnn.
Hadirin yang
berbahagia,
Tidak
terasa waktu berlalu begitu cepat, masih tersimpan jelas dalam memory kepala
saya, 13 Agustus 2013 pertama kalinya saya menginjakan kaki di Yogyakarta.
Sekarang 10 September 2016 kita semua berwisuda, dimana moment ini adalah hal
yang paling di tunggu oleh para mahasiswa, karena menandakan masa perkuliahan
telah selesai, sekaligus dengan rasa bangga kita semua mendapatkan sebuah
gelar. Semoga dengan gelar ini kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan
semoga ilmu yang kita dapatkan bisa berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
Pramoedya Ananta Tour pernah
mengatakan bahwa ; sejarah dunia adalah
sejarah anak muda, jika anak muda mati rasa, maka matilah sejarah bangsa
didunia. Dan kalimat tersebut di aminkan dalam pidatonya Bung Karno yang berbunyi ; pemuda adalah tonggak penguasa dunia.
Kita sebagai pemuda Indonesia harus menyadari
bahwa bangsa dan Negara Indonesia adalah warisan yang syah bagi kita semua
sebagai generasi muda bangsa Indonesia, kita dalah calon pemimipin masa depan.
Terutama kita sebagai mahasiswa Yogyakarta, tokoh tokoh Indonesia sebagain
besar berlatar belakang pendidikan di Yogyakarta, dan kita siap menjadi bagian
dari pada mereka. Namun di balik kebahagian kita pada hari ini sedikit
menyisakan kesedihan yang mendalam dimana teman kita muallimin tidak dapat berwisuda, kita doakan semoga beliau bisa
berwisuda pada tahun berikutnya. Alhamdulliah saya diberi kesempatan untuk
menyampaikan sambutan perwakilan dari wisudawan. Dimana biasanya wisudawan yang
mempunyai kesempatan seperti ini, pasti akan menyampaikan 3 hal umum ; 1) terimakasih kepada dosen, orang tua dan
kampus, 2) suka cita selama kuliah, 3) kalimat motivasi, yang saya tahu
pasti dia copy paste dari kata-kata Mario Teguh. Dan yang sering
kali kita lupa teman-teman semuanya, kalau Google lebih banyak membantu dari pada
dosen-dosen kita.
Pada
kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada para dosen yang mengajarkan
saya banyak hal sehingga saya menjadi pribadi yang rajin menulis, menghitung,
merangkum, membuat laporan, dan hal lain yang bisa saya kerjakan agar nilai
saya baik dan bagus untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan. Saya tidak
berbeda dengan teman-teman yang lain, kita diajarkan pelajaran yang sama, kita mempunyai
skill yang sama, walau mungkin angka prestasi kita yang berbeda. Namun dari
kesamaan itu, saya berpikir jika kita semua berkompetisi untuk satu kursi pekerjaan
yang sama. Saya tidak suka kompetisi seperti itu, saya lebih mengharapkan agar
saya diajarkan untuk saling merangkul. Tapi saat ini, saya bingung harus
bagaimana cara merangkul. Yang seharusnya pendidikan itu menghasilkan kursi
kursi baru bukan malah berebut satu kursi yang sama. Lalu apa bedanya dengan ; ayam yang berebut sepiring nasi.
Dimana harus saling menjatuhkan sengan teman sendiri dan menimbulkan dendam
diantara pertemanan. Sejak awal saya kuliah, dosen, teman, orang tua, alumni,selalu
mewanti-wanti saya agar mempertahankan nilai di batas standar tertentu untuk
menjamin pekerjaan yang baik setelah wisuda. Seakan memaksa saya untuk berpikir
bahwa, tidak ada karier yang baik apabila saya lulus dibawah nilai standar. Saya
berharap kepada kita semua sebagai wisudawan, bisa berpikir kembali di luar
batasan pemikiran kita. Bahwa keberhasilan tidak ditentukan dengan batasan
angka. Namun saya tetap bangga kepada teman teman yang mendapatkan nilai
cumlaude.
Hadirin yang
berbahagia,
Ada
3 hal yang tidak bisa kita raih kembali dalam hidup ; 1. Kata-kata setelah diucapkan. 2. Kesempatan yang sudah berlalu. 3
waktu yang sudah beranjak. Manfaatkan secara maksimal 3 hal tersebut
termasuk untuk kita yang diwisuda pada hari ini, supaya kita tidak mengalami
penyesalan dalam hidup kita ini. Waktu 3 tahun bukanlah waktu yang singkat
untuk kita semua, banyak hal yang sudah kita ukir dalam perjalanan selama
menempuh pendidikan di Akademi Manajemen Putra Jaya ini beribu cerita dan kisah
tersimpan di dalamnya. Yang secara tidak langsung mengajarkan satu sama lain
mengenai ; rasa kekeluargaan,
kebersamaan, kebahagaian, ketulusan, kesedihan, dan keegoisan. Semoga
cerita tersebut akan menjadi kenangan terindah dalam hidup kita. Saya mewakili teman-teman
semuanya ingin meminta maaf kepada pihak Akademi apabila 3 tahun dalam menempuh
pendidikan, kami sering melakukan kesalahan sehingganya membuat Bapak Direktur
beserta jajarannya dan para dosen kesal dengan sikap kami, prilaku kami dan
ucapan kami ; maka hari ini izinkan kami
semuanya meminta maaf yang sebesar-besarnya dan setulus- tulusnya dari lubuk
hati yang paling dalam kepada Akademi. Mari kita buktikan teman –teman semuanya.
Setiap pertemuan memang pasti ada perpisahan tapi itu bukan alasan bagi kita
untuk tidak berkomunikasi dan jangan sampai setelah lulus dari Akademi
Manajemen Putra Jaya ini, teman-teman menghilang dalam berkomunikasi.
Jangan tangisi sesuatu
yang hilang tapi mari kita bina dan tata untuk masa depan
Hadirin yang
berbahagia,
Terkadang
saya lupa bagaimana cara berterimakasih, terutama berterimakasih kepada kedua orang tua,yang
kita tahu bahwa merekalah orang yang membuat
kita hingga bisa seperti sekarang in. Betapa banyak perjuangan dan
pengorbanannya hingga sampai detik ini ;
beliau masih semangat menyaksikan kesusksesan kita pada pagi hari ini, meskipun
perjalanan menuju Yogyakarta tidaklah mudah, yang harus rela mabuk saat
perjalanan, rasa lelah yang tidak di hiraukan, yang harus merelakan libur dari
pekerjaan, yang harus menjual tanah dan perhiasan untuk anaknya tersayang,
yaitu kita semua. Oleh sebab itu saya
mengajak kepada teman-teman semuanya untuk mari kita mendoakan kedua orang tua
kita, Semoga Allah SWT bisa membalas segala perjuangan dan pengorbananya yang
mereka berikan untuk kita.
Hadirin yang berbahagia,
Saya cinta kampus ini,
saya akan lakukan apapun untuk membuat kampus ini lebih baik.
Saya harap anda
menyaksikan dan mengetahui perjalanan saya di kampus ini.
Jangan sekalipun anda
berpikir pesimis tentang kampus ini.
Jangan sekalipun anda
hilang harapan terhadap kampus ini.
Karena harapan adalah
satu-satunya motivasi.
Dan tanpa harapan,
lebih baik kita mati.
Dan harapan tanpa
tindakan, lebih buruk dari mati.
Percayalah,
saya sangat sedih karena terlalu sedikit yang telah saya lakukan untuk kampus
ini. Dan dalam keadaan seperti itu saya harus menghadapi tuntutan meninggalkan
kampus ini.
Tapi
saya punya harapan. Percayalah, bahwa hanya kalian adik-adikku tercinta adalah
salah satu harapan terbesar saya. Sebagai pembesar kampus ini. Terutama
pembesar organisasi kampus ini.
Terakhir
dari saya untuk teman-teman semuanya, semoga apa-apa yang kita inginkan,
apa-apa yang kita cita-citakan dan apa-apa yang dimimpi-mimpikan bisa terlaksana.
Amin.
Sukses
juga untuk teman-teman yang setelah lulus langsung bekerja, melanjutkan
pendidikan, atau pendidikan sambil bekerja. Sukses selalu untuk kita semua dan
tetap semangat.
Sekian
dari saya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam ucapan, itu mungkin karena
kekurangan dari pribadi saya.
Ketika
saya mengucapkan AMPJ. Teman teman mengatakan JAYA.
Wabilahi Taufik
Walhidayah Wassalamualaikum Wr.Wb.
Aji Mukti Saputra
Monday, 31 October 2016
Sejarah Jampang
Kabupaten Jampang Memiliki Akar Sejarah Yang Kuat
Sebenarnya kabupaten
Jampang adalah PR lama bagi masyarakatnya, fenomena ini bukan lah cerita
kemarin sore, melainkan sudah berabad-abad yang lalu, hal ini dibuktikan dengan
adanya uga asal Pajampangan yang dituturkan dari lisan ke
lisan tiap generasi, yaitu “Pajampangan kota bungsu” dengan gambaran bahwa di
daerah Jampang suatu saat akan menjadi pusat keramaian dan memiliki
pemerintahan sendiri.
Tak perlu alergi dengan istilah Kabupaten Jampang, kita
sebaiknya menengok sedikit sejarahnya dulu, upaya pembentukan kabupaten Jampang
dimulai dari awal abad 18, pada tahun 1703 seharusnya kita masih ingat akan
peristiwa berdarah “pemberontakan masif rakyat Jampang” dalam menggempur VOC,
aksi heroik tersebut dimotori oleh Haji Prawatasari yang dilatari kesengsaraan
dan penderitaan rakyat Jampang dimana waktu itu setiap kebijakan pemerintah
kabupaten Cianjur acap kali pro dan tunduk terhadap Kompeni sementara
tidak memihak kepada rakyat Jampang (waktu itu wilayah Jampang adalah distrik
dari kabupaten Cianjur), Prawatasari sebagai ulama besar di Jampang geram
menyaksikannya, ia pun mengambil alih kepemimpinan masyarakat Jampang secara
informal, berulangkali Prawatasari melakuakan cara diplomatis bersama
wedana Cianjur, menyampaikan keluhan rakyat yang dipekerjakan secara kasar
dengan upah kecil bahkan tanpa upah sama sekali. Sudah barang pasti disesalkan
karena setiap kebijakan-kebijakan tidak memihak kepada rakyat dan kemajuan
daerahnya. maka Prawatasari mengharapkan penyelesaian masalah dengan cara
baik-baik tanpa kekerasan, yaitu dengan berdirinya Kabupaten Jampang menjadi
pemerintahan sendiri, terpisah dari Cianjur, pemekaran ini didasari oleh
hilangnya iktikad (kepercayaan) masyarakat Jampang terhadap pemerintah Cianjur,
sementara mereka lebih percaya pada sosok ulama simpatik asal Jampang sendiri
Prawatasari untuk memimpin mereka seutuhnya dari pada wedana Cianjur yang
dianggap sebagai kaki-tangan VOC, tetapi usaha tersebut tak berbuah hasil,
Prawatasari pulang dengan kekecewaan dan tangan kosong untuk rakyatnya. Ia
kemudian mengumpulkan masyarakat Jampang, untuk mengekspresikan kekecewaan dan
kemarahan, seluruhnya sepakat melakukan mogok kerja, perusakan hasil tanam
paksa (preanger stelsel) dan kerusuhan-kerusuhan kecil di Cianjur, VOC
ditaksir mengalami kerugian dan getir apabila kerusuhan akan semakin meluas,
kemudian Gubernur VOC menginstruksikan dengan keras kepada seluruh wedana
(bupati) di priangan untuk menangkap Haji Prawatasari hidup atau mati, tetapi
karena kecintaan masyarakat terhadap Prawatasari, hal ini membuat kemurkaan tak
terbendung lagi terhadap VOC sebagai titik masalah yang mengadu domba dan
merugikan rakyat pribumi, sehingga Prawatasari bersama sekitar 3000 jawara
Jampang tempur habis-habisan bertaun-taun secara griliya untuk mengusir VOC
dari Pasundan.
Dengan berkaca pada sejarah 316 tahun silam, dapat dibayangkan seperti
apa kesusahannya hidup leluhur orang Jampang membela tanah-airnya, menumpahkan
darah untuk mengusir penjajah, mengharapkan kemerdekaan dengan pemerintahan
mandiri, bahkan permusuhan antara Jampang dan VOC telah menjadi ancaman serius
bagi eksistensi VOC di pulau Jawa, namun semua ini bukan untuk diratapi sebagai
suatu kesedihan, tetapi pada konteks sekarang menjadi suatu pertanyaan, kita
lihat ke bawah sudah kah rakyat Jampang sejahtera? Sudah kah mereka mendapat
perlakuan yang adil dalam pembangunan? Berapa anak bangsa yang putus sekolah di
sana? berapa banyak aspek-aspek yang tak terperhatikan oleh pemerintah?
Bagaimana keamanan dan pertahanannya sebagai daerah terluar Indonesia? Sejahtra
adalah suatu paradigma kebutuhan masyrakat yang tak bisa dihindari, Sejahtera
dalam arti mendapatkan hidup yang layak sesuai dengan perkembangan zaman,
perlakuan adil, mendapatkan pendidikan yang baik, dan angka
kemiskinan yang rendah, memang pada titik ini perjuangan 3 abad silam belum lah
selesai, lantas apakah kita perlu berendah diri dengan nada-nada pesimis,
seringkali pengkritik yang tak setuju terhadap DOB muncul dari masyarakatnya
sendiri bahkan para intelek atau yang dikatakan terdidik, dengan menyudutkan
berbagai kekurangan daerah sebagai DOB, pembentukan DOB memang bukan perkara
yang mudah, lain hal nya apabila didukung penuh seluruh elemen masyarakat,
termasuk pengkritik tadi, tidakkah mereka sebaiknya memaparkan kekurangan
sekaligus mengisinya dengan solusi, bergabung dan melihat berbagai potensi baik
kedepan, dalam hal ini pengejawantahan Kabupaten Jampang adalah tolok ukur
keberhasilan akan kemandirian masyarakatnya, kita semua perlu bersama-sama
mengawal dan mengantarkannya. Kabupaten Jampang memiliki akar sejarah yang kuat
bahkan terabadikan oleh tradisi lisan uga-nya sebagai
“kota bungsu”, tanah ini adalah tanah pahlawan, tanah pendekar, tanah patriotis
dan tanah jawara dimana masing-masing watak tersebut mengalir di darah kita.
Kita perlu bersama-sama, pembentukan kabupaten Jampang bukan hanya sebatas
administratif saja dan bukan ego segelintir orang, melainkan menyangkut budaya,
mental, kemandirian, rasa bangga dan jati diri untuk seluruh masyarakat Jampang
yang mengacu pada otonomi daerah. Dengan akar sejarah yang kuat kita optimis
dan belajar pada kemajuan negara Jepang yang menerapkan faham gige
kaiping, suatu faham yang mengakar serta menghargai
terhadap sejarahnya untuk melakukan perubahan-perubahan lebih baik, dan
mengakhiri ketertinggalan wilayahnya.
“Area divergence is
not crime, meanwhile it was driven by the Regional Autonomy law “-Sang Bintang
Pagi.
written by rifaldi
efriansyah.
Sambutan Demisioner BEM AMPJ
Moment Pengalihan Kekuasan.
Roda estafet kepemimpinan harus tetap bergulir secara berkala, Saya atas nama pribadi mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya kepada semua kabinet BEM AMPJ Periode 2014/2015 dan Periode 2015/2016, beserta seluruh mahasiswa. Apabila selama saya memimpin banyak melakukan kesalahan dan kebodohan yang menyebabkan hati teman - teman tersakiti yang berujung kebencian kepada saya.
Pada kesempatan ini saya ingin meminta maaf yang setulus - tulusnyakepada teman - teman. Semua kesalahan dan kebodohan yang pernah saya lakukan akan saya jadikan bekal untuk memperbaiki diri saya dimasa depan dalam kepemimpinan. Dan semoga semua perjuangan, pengorbanan baik itu harta, waktu dan keringat yang kita lakukan selama ini bisa menjadi amal ibadah untuk kita semua dan berharap setiap jengkal pengalaman dan perjuangan kita mampu menjadi landasan untuk memimpin dimasyarakat.
Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terimakasih yang sebesar -sebesarnya kepada teman teman, saya sadar tanpa bantuan dari teman - teman semua program kerja tidak akan terealisasi. Waktu memang berlalu begitu cepat, seakan mengejar kita dibelakang, jujur saya masih rindu kebersamaan kita. Namun jangan terlarut dalam kesedihan, kita harus tetap bergerak untuk mewujudkan cita - cita yang kita dengungkan setiap hari. Mari kita berdoa berharap semoga apa yang kita cita - citakan dan yang kita mimpi - mimpikan bisa terwujud, Amin.
Selamat untuk BEM baru tetap semangat, berpegang teguh pada kualitas bukan kuantitas.Teruskan perjuangan kami untuk mengharumkan nama kampus, menjunjung tinggi almamater kita.
Masa depan Indonesia ada ditangan kita kawan, sebagai generasi muda indonesia, aktor pelaku sejarah dimasa depan. Jadilah bagian dari sejarah Indonesia.
Bermimpilah yang tinggi karena kita adalah pemuda !
Hidup Pemuda Indonesia !
Hidup Mahasiswa Indonesia !
Kabinet Muda, Aktif, Kreatif dan Produktif !
Yogyakarta, 08 September 2016
Demisioner Presiden BEM
Aji Mukti Saputra
Orasi Reuni IKA AMPJ 2017
Assalamualaikum WR.WB
Apa kabar Alumni AMPJ.
Dengan rasa hormat dan rasa bangga, saya mewakili kepanitian Reuini IKA AMPJ ingin memberitahukan kepada semua civitas akademika AMPJ untuk mari kita sukseskan acara Reuni IKA AMPJ 2017.
Saya sadari bahwa dengan kehadiran bapak/ibu dan saudara - saudara semuanya acara tersebut akan terlakasana secara maksimal.
Oleh sebab itu saya memohon kepada bapak/ibu dan saudara - saudara semuanya untuk ikut berpartisipasi, mendukung, dan menginformasikan kepada rekan- rekan terdekatnya, khususnya membantu dalam mengajak kepada para alumni yang bapak/ibu kenal selama mengenyam pendidikan di AMPJ. Kepanitian sejauh ini sudah bekerja dan berusaha keras untuk menginformasikan dan mengajak para alumni untuk ikut dalam acara reuni IKA AMPJ 2017.
Namun keterbatasan dalam jangkauan para alumni yang kami tidak kenal sebelumnya yang membuat kami sulit untuk menghubunginya. Saya yakin bahwa jika reuni ini diinformasikan oleh semua civitas akademika, Insyallah acara reuni ini akan tercapai sesuai rencana.
Kepada rekan rekan yang baru saja lulus, jangan jadikan alasan karena kita berpisah belum terlalu lama atau belum saatnya untuk bertemu.
Mau sudah sukses atau pun belum, saya minta tolong jangan dijadikan alasan oleh rekan rekan untuk tidak datang, kita harus pahami makna dari reuni ini; bahwa dengan reuni kita ingin mempersatukan kembali kebersamaan kita, mempererat kembali persaudaraan kita dan berbagi pengalaman.
Bukan untuk mengukur kesuksesan antar individu. Kedatangan teman teman akan melengkapi reuni ini. Sebuah kampus akan menjadi besar karena peran dari alumni, kepedulian para alumni "
Mari kita satukan visi dan misi untuk AMPJ dimasa depan.
Saya masih teringat jelas dalam memory ini, bahwa kita semua berjanji akan tetap menjaga kekeluargaan meskipun sudah lulus nanti.
Dan sekarang saya menunggu janji rekan rekan semuanya untuk kembali berkumpul di Yogyakarta, sebagaimana dulu kita dipertemukan pertama kali di Kota ini.
Kita adalah keluarga yang akan selalu membantu didalam setiap kesulitan, kita akan bangkit bersama, yakinlah bahwa kita akan sukses bersama.
SEMANGAT REUNI MEMBANGUN PERSAUDARAAN !
Wassalamuallaikum WR.WB
Ketua Panitia
Aji Mukti Saputra
Orasi Politik
Indonesia
Tanpa Korupsi
Assalamulaikum
Wr.Wb,
Apa
kabar saudara-saudara semuanya dari sabang sampai merauke.
Dengarkan
kata - kata saya dan ingat kata - kata saya ini ; Mari kita bersama – sama membangun
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersih tanpa koruptor. Masyarakat
Indonesia harus berpikir cerdas dan berintegritas dalam menentukan pemimipin di
indonesia. Jangan tergoda dengan money
poltics oleh para politikus busuk, jangan tergoda dengan harta dan uang
yang diberikan calon pemimpin untuk memenangkan dirinya didalam pemilu. Apabila
hal ini terus dibiarkan terjadi, maka niscaya korupsi di Indonesia akan tetap
merajalela. Karena sudah memberikan kesempatan kepada para koruptor untuk
kembali berkuasa, kembali membangun dinasti yang akan menggeruk kekayaan di Indonesia.
Masyarakat
dan pemuda Indonesia jangan bersikap apatis dan tabu terhadap politik, apalagi
menjauh dari lingkaran politik. Jika tidak mau dipermainkan oleh para politikus
busuk, maka kita harus ikut serta dalam berpolitik dan kita budayakan politik
yang cerdas di indonesia. Bangsa lain tidak mungkin membersihkan koruptor di
Indonesia dan mustahil mereka membawa perubahan yang baik untuk Indonesia.
Hanya
kita saudara – saudara semuanya sebagai bangsa Indonesia yang bisa mampu merubah
Indonesia untuk lebih baik. Kita pemuda
Indonesia harus sadar dan menyadari bahwa Negara Indonesia adalah warisan yang
syah untuk kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia. Kita yang akan
menentukan bagaimana masa depan Negara Indonesia ini, Negara Indonesia ada di
tangan kita kawan, sebagai pemuda Indonesia.
Kita
jangan mengecewakan para pendahulu kita yang sudah mengorbankan harta bahkan
nyawa untuk bisa memerdekakan Negara Indonesia ini. Kita harus mewujudkan cita
cita para pendahulu kita, untuk menjadikan Negara Indonesia yang berdaulat,
adil, makmur, sejahtera dan bebas tanpa korupsi.
Jika
ada 1000 orang yang memperjuangkan kebenaran maka pastikan aku ada diantaranya.
Jika
ada 100 orang yang memperjuangkan kebenaran maka pastikan dan saksikan aku ada
diantaranya.
Jika
ada 1 orang yang memperjuangkan kebenaran maka pastikan dan saksikan, saksikan
dan pastikan aku adalah orangya.
Allahuakbar.
Allahuakbar. Allahuakbar. Merdeka !!!
Wassalamualaikum
Wr.,Wb
Aji Mukti Saputra
Sunday, 30 October 2016
Golput Dalam Penyelenggaraan Pemilu Di Indonesia
Latar Belakang Masalah
Pemilihan Umum merupakan prasyarat penting dalam bangunan demokrasi. Pemilihan umum juga merupakan wadah bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi. Pemilihan umum baik pilkada, pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden merupakan serangkaian pemilihan yang dalam penyelenggaraannya dijamin oleh undang-undang nomor 15 tahun 2011. Sehingga, desain pemilu yang dilaksanakan, selalu mengalami perubahan. Atau hampir dapat dikatakan, sistem pemilu di Indonesia tidak tuntas karena setiap kali penyelenggaraan pemilu mekanismenya selalu dirubah sesuai dengan kebutuhan zaman.
Pemilihan Umum merupakan prasyarat penting dalam bangunan demokrasi. Pemilihan umum juga merupakan wadah bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi. Pemilihan umum baik pilkada, pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden merupakan serangkaian pemilihan yang dalam penyelenggaraannya dijamin oleh undang-undang nomor 15 tahun 2011. Sehingga, desain pemilu yang dilaksanakan, selalu mengalami perubahan. Atau hampir dapat dikatakan, sistem pemilu di Indonesia tidak tuntas karena setiap kali penyelenggaraan pemilu mekanismenya selalu dirubah sesuai dengan kebutuhan zaman.
Sebagai wadah aspirasi bagi masyarakat, pemilu diharapkan
dapat tampil di tengah-tengah rakyat Indonesia yang plural dengan baik.
Aspirasi yang dilakukan oleh rakyat, dimaksudkan agar terjadi sinergitas yang
positif antara proses dengan hasil. Artinya, aspirasi rakyat merupakan “Ruh”
dalam pelaksanaan Indonesia ke depan. Akan tetapi, pelaksanaan pemilu pada
saat ini, dirasakan hanyalah satu babak dari kisah “bongkar pasang” pesta para
“petualang-petualang” politik. Akibatnya, permasalahan dalam pelaksanaan pemilu
pun selalu muncul, mulai dari masalah ; money politik, black
campaign, kampanye terselubung, kemunafikan atau hipokrisi, dan berbagai
permasalahan lain yang menjadi “asam garam” dalam pelaksanaan pemilu. Dan yang
paling mencengangkan, dalam tingkatan masyarakat, masih rendahnya tingkat
aspirasi yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pemilu, dan fenomena ini dalam
pelaksanaan pemilu disebut dengan golput.
Fenomena golongan putih atau yang lebih akrab dikenal dengan
sebutan golput, disinyalir selalu menyeruak kepermukaan jagat politik negeri
ini setiap kali hajatan demokrasi berlangsung baik dalam pemilihan
bupati/walikota, gubernur, anggota legislatif, dan presiden maupun wakil
presiden.
Rumusan masalah
Upaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menekan angka golput dalam gelaran Pilpres 2014 berada di bawah 25%, tidak berhasil. Bahkan angka golput pada Pilpres tahun ini lebih buruk dibanding Pilpres 2009.Tingkat golput dalam gelaran Pilpres 2014 mencapai 29,8% atau 56.732.857 suara. Angka golput Pilpres 2014 lebih parah dibanding Pilpres 2009 yang mencapai 27,7%. Bahkan lebih buruk dibanding Pilpres 2004 (yang hanya mencapai 24%). Data KPU menyebut, total warga yang berhak menggunakan hak pilihnya dan masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilpres 2014 adalah 190.307.134. Namun yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 133.574.277 suara. Buruknya angka partisipasi masyarakat dalam gelaran Pilpres 09 Juli 2014 menurut Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow, dikarenakan data pemilih yang diolah KPU kurang valid. Bahkan sebelum dilakukan pemilihan, potensi golput mencapai lebih dari 20%. Dikatakan Jeirry, kondisi ini diperparah dengan banyaknya warga yang menggunakan hak suara lewat jalur Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb).
Upaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menekan angka golput dalam gelaran Pilpres 2014 berada di bawah 25%, tidak berhasil. Bahkan angka golput pada Pilpres tahun ini lebih buruk dibanding Pilpres 2009.Tingkat golput dalam gelaran Pilpres 2014 mencapai 29,8% atau 56.732.857 suara. Angka golput Pilpres 2014 lebih parah dibanding Pilpres 2009 yang mencapai 27,7%. Bahkan lebih buruk dibanding Pilpres 2004 (yang hanya mencapai 24%). Data KPU menyebut, total warga yang berhak menggunakan hak pilihnya dan masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilpres 2014 adalah 190.307.134. Namun yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 133.574.277 suara. Buruknya angka partisipasi masyarakat dalam gelaran Pilpres 09 Juli 2014 menurut Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow, dikarenakan data pemilih yang diolah KPU kurang valid. Bahkan sebelum dilakukan pemilihan, potensi golput mencapai lebih dari 20%. Dikatakan Jeirry, kondisi ini diperparah dengan banyaknya warga yang menggunakan hak suara lewat jalur Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb).
Atas banyaknya jumlah
DPKTb, Jeirry memperkirakan, jumlah golput dalam gelaran Pilpres 2014, bisa
berada di atas angka 30% atau lebih dari 60 juta suara. Sementara untuk
provinsi, Jawa Barat menjadi provinsi tertinggi untuk golput di Pulau
Jawa. Daftar pemilih yang tercatat dalam DPT, DPTb, DPK dan DPKTb
sebanyak 33.821.378 orang. Dari jumlah pemilih itu, yang menggunakan hak pilih
sebanyak 23.990.089 orang dengan suara sah 23.697.696 dan suara tidak sah
292.393 suara. Tingkat golput untuk Jawa Barat mencapai 29,07%. Kendati tingkat
golput tinggi, tambah Jeirry, bukan berarti presiden terpilih tidak sah. “Angka
golput yang tinggi hanya mengindikasikan tingkat legitimasi di masyarakat akan
presiden terpilih menjadi rendah. Secara hukum tidak ada pengaruhnya, tetap sah
sesuai raihan suara hasil rekapitulasi nasional suara oleh KPU.
Dari data tersebut
dapat ditarik pertanyaan mengenai alasan apa yang menyebabkan masyarakat memilih untuk melakukan tindakan
golput ?
Pembahasan
Golput yang selama ini terjadi menyeruak kepermukaan bukan tanpa sebab. Arbi Sanit (1992: 73) menyebutkan alasan golput di Indonesia antara lain ; Pertama, apatis (masa bodoh). Sikap ini terjadi dari ketertutupan terhadap rangsangan politik, baginya politik tidak memberikan manfaat dan kepuasaan, sehingga golongan ini tidak mempunyai minat dan perhatian terhadap politik. Dan yang kedua, alienasi (terasing). Sikap ini berbeda dengan sikap apatis dan anomi. Alienasi merupakan sikap tidak percaya pada pemerintah, yang berasal dari keyakinan bahwa pemerintah tidak mempunyai dampak terhadap dirinya.Itulah faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi golput. Sehingga, dari faktor-faktor tersebut, kemudian memunculkan pengklasifikasian dalam masalah golput.
Golput yang selama ini terjadi menyeruak kepermukaan bukan tanpa sebab. Arbi Sanit (1992: 73) menyebutkan alasan golput di Indonesia antara lain ; Pertama, apatis (masa bodoh). Sikap ini terjadi dari ketertutupan terhadap rangsangan politik, baginya politik tidak memberikan manfaat dan kepuasaan, sehingga golongan ini tidak mempunyai minat dan perhatian terhadap politik. Dan yang kedua, alienasi (terasing). Sikap ini berbeda dengan sikap apatis dan anomi. Alienasi merupakan sikap tidak percaya pada pemerintah, yang berasal dari keyakinan bahwa pemerintah tidak mempunyai dampak terhadap dirinya.Itulah faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi golput. Sehingga, dari faktor-faktor tersebut, kemudian memunculkan pengklasifikasian dalam masalah golput.
Klasifikasi tersebut adalah ; Pertama, golput teknis. Yaitu
golput yang disebabkan oleh kendala teknis, seperti keliru menandai surat suara
atau tidak hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kedua, golput teknis
politis. Yaitu seseorang tidak memilih karena tidak terdaftar dalam Daftar
Pemilih Tetap (DPT). Ketiga, golput politis. Yaitu merasa tidak mempunyai
pilihan dari kandidat yang tersedia, atau tidak percaya bahwa pemilu akan
membawa kepada perubahan dan perbaikan. Keempat, golput ideologis. Yaitu golput
yang beranggapan bahwa demokrasi dalam mekanismenya tidak dapat dipercaya. Uraian
tersebut memberikan gambaran, betapa potret eksternal dan internal, dapat
mempengaruhi seseorang untuk tidak menyalurkan aspirasinya. Tentunya ini
menjadi perhatian, bahwa golput dapat terjadi dan terus akan terjadi, apabila
faktor-faktor dan klasifikasi golput tersebut terus dibiarkan.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, kiranya dapat difahami bahwa golput
atau golongan putih merupakan perbuatan yang tidak memberikan aspirasi yang
positif terhadap pelaksanaan pemilu. Meskipun dengan alasan bagaimanapun juga
golput tetap tidak baik. Sebagai masyarakat yang mentaati peraturan Negara yang
menganut sistem demokrasi seharusnya kita berperan aktif dalam pelaksanaan
pemilu. Sebab, masalah pemimpin merupakan masalah yang vital dan fundamental.
Revolusioner Iran Ayatullah Khomeini pernah mengatakan bahwa
; Apabila masyarakat tidak ikut berpartisipasi dalam politik terutama dalam
memberikan hak pilih kepada calon pemimpin,
maka hukumnya dosa. Dosa karena sudah membiarkan orang lain berkuasa dan
mengatur dirinya sendiri, sedangkan orang yang mengaturnya tersebut tidak satu
visi.
Golput dapat terjadi baik disebabkan oleh faktor internal
maupun eksternal. Maka dalam menyikapi fenomena yang terjadi saat ini,
diperlukan formulasi agar pelaksanaan pemilu lebih bermartabat, serta
mendapatkan aspirasi penuh dari masyarakat.
Generasi penerus bangsa
hendaknya sejak dini untuk terjun langsung mendalami dunia politik. Generasi
muda tidak di ajarkan untuk menjadi apatisme politik akan tetapi diajarkan
bagaimana mereka lebih peduli terhadap gerakan politik di Indonesia. Pemuda
sekarang jangan beranggapan bahwa hanya mahasiswa hukum saja yang akan
berbicara mengenai politik akan tetapi semua mahasiswa di Indonesia harus
terseret kedunia politik. Ini adalah bentuk kepedulian terhadap Negara yang
kita naungi dan kita cintai yaitu negera republik Indonesia.
Rekomendasi
1. Menyelenggarakan
sosialisasi ke desa- desa terutama desa yang dianggap terpencil untuk
menyadarkan kepada masyarakat mengenai wajibnya memberikan hak suara dalam
pemilu. Dan memberikan pengetahuan mengenai sistem demokrasi dan politik di Indonesia.
2. Menyelenggarakan
pelatihan kepada pemilih pemula supaya mereka tahu tata cara dalam memberikan
hak suara untuk menghindari kesalahan teknis. Setelah mereka mendapatkan ilmu
dalam tata cara mekanisme pemilu yang baik dan benar maka mereka di tugaskan
kembali untuk mensosialisasikan ilmunya kepada para tetangga terdekatnya.
3. Memberikan
sanksi keras kepada pihak media yang selalu memberikan data palsu dalam pemilu,
karena peran media sangat besar dalam mempengaruhi opini masyarakat. Media harus
bersikap netral kepada partai dan hasil pemilu.
4. Menambahkan
mata pelajaran politik di SMA/SMK.
5. Memberikan
keistimewaan kepada orang- orang yang sedang merantau didaerah lain agar tetap
bisa memilih calon pemimpin di daerahnya meskipun mereka tidak harus pulang ke
daerahnya karena kesibukan di daerah lain.
6. Memberikan
sanksi kepada perusahaan atau lembaga yang pada saat pemilu tetap beraktivas,
bahkan tidak memperbolehkan para karyawannya untuk memberikan hak suara karena
di haruskan tetap bekerja.
7. Mengubah hak memilih menjadi
kewajiban memilih, sebagaimana diterapkan di beberapa negara dan bahkan
disertai dengan sanksi.
Daftar Pustaka
Golput-Pilpres-Capai-567-Juta
nfopekanini.blogspot.co.id/2013/08/cara-ampuh-atasi-golput-di-pemilukada.html
Subscribe to:
Posts (Atom)
Angkringan Mas Wied
Angkringan adalah tempat ngangkring murah meriah di malam hari yang terpouler di Jogja , salah satu angkringan Jogja yang terpopuler...

-
Moment Pengalihan Kekuasan. Roda estafet kepemimpinan harus tetap bergulir secara berkala, Saya atas nama pribadi mengucapkan mohon maaf ...
-
Angkringan adalah tempat ngangkring murah meriah di malam hari yang terpouler di Jogja , salah satu angkringan Jogja yang terpopuler...